Teks Bacaan Surah Fatir Arab Latin dan Arti Terjemahannya

akucintaislami.com - Surah Fatir adalah surah ke-35 dalam al-Qur'an. Surah terdiri atas 45 ayat. Surah Fathir menerangkan bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi, manusia, dan makhluk lainnya. Surah Fatir dinamakan surat Al-Mala'ikah (Malaikat) karena pada ayat pertama Allah menerangkan bahwa Allah mengutus beberapa malaikat yang memiliki sayap.
Berikut Teks Bacaan Surah Fatir Arab Latin dan Arti Terjemahannya dibawah ini.

Surah Fatir (Pencipta), Surah ke-35, 

Juz 22, 45 Ayat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Al-Ĥamdu Lillāhi Fāţiri As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Jā`ili Al-Malā'ikati Rusulāan 'Ūlī 'Ajniĥatin Mathná Wa Thulātha Wa Rubā`a Yazīdu Fī Al-Khalqi Mā Yashā'u 'Inna Allāha `Alá Kulli Shay'in Qadīrun

1. Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

مَّا يَفْتَحِ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Mā Yaftaĥi Allāhu Lilnnāsi Min Raĥmatin Falā Mumsika Lahā Wa Mā Yumsik Falā Mursila Lahu Min Ba`dihi Wa Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu

2. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَٰلِقٍ غَيْرُ ٱللَّهِ يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Adhkurū Ni`mata Allāhi `Alaykum Hal Min Khāliqin Ghayru Allāhi Yarzuqukum Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Fa'anná Tu'ufakūna

3. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?

وَإِن يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّن قَبْلِكَ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ

Wa 'In Yukadhibūka Faqad Kudhibat Rusulun Min Qablika Wa 'Ilá Allāhi Turja`u Al-'Umūru

4. Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan) maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ

Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'Inna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Falā Taghurrannakumu Al-Ĥayā Atu Ad-Dunyā Wa Lā Yaghurrannakum Billāhi Al-Gharūru

5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.

إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

'Inna Ash-Shayţāna Lakum `Adūwun Fa Attakhidhūhu `Adūwāan 'Innamā Yad`ū Ĥizbahu Liyakūnū Min 'Aşĥābi As-Sa`īri

6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala

ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

Al-Ladhīna Kafarū Lahum `Adhābun Shadīdun Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lahum Maghfiratun Wa 'Ajrun Kabīrun

7. Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

أَفَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنًا فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَٰتٍ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

'Afaman Zuyyina Lahu Sū'u `Amalihi Fara'āhu Ĥasanāan Fa'inna Allāha Yuđillu Man Yashā'u Wa Yahdī Man Yashā'u Falā Tadh/hab Nafsuka `Alayhim Ĥasarātin 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Yaşna`ūna

8. Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

وَٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَٰهُ إِلَىٰ بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَٰلِكَ ٱلنُّشُورُ

Wa Allāhu Al-Ladhī 'Arsala Ar-Riyāĥa Fatuthīru Saĥābāan Fasuqnāhu 'Ilá Baladin Mayyitin Fa'aĥyaynā Bihi Al-'Arđa Ba`da Mawtihā Kadhālika An-Nushūru

9. Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعِزَّةَ فَلِلَّهِ ٱلْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ ٱلْكَلِمُ ٱلطَّيِّبُ وَٱلْعَمَلُ ٱلصَّٰلِحُ يَرْفَعُهُۥ وَٱلَّذِينَ يَمْكُرُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُو۟لَٰٓئِكَ هُوَ يَبُورُ

Man Kāna Yurīdu Al-`Izzata Falillāhi Al-`Izzatu Jamī`āan 'Ilayhi Yaş`adu Al-Kalimu Aţ-Ţayyibu Wa Al-`Amalu Aş-Şāliĥu Yarfa`uhu Wa Al-Ladhīna Yamkurūna As-Sayyi'āti Lahum `Adhābun Shadīdun Wa Makru 'Ūlā'ika Huwa Yabūru

10. Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.

وَٱللَّهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَٰجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِۦ وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍ وَلَا يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِۦٓ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Wa Allāhu Khalaqakum Min Turābin Thumma Min Nuţfatin Thumma Ja`alakum 'Azwājāan Wa Mā Taĥmilu Min 'Unthá Wa Lā Tađa`u 'Illā Bi`ilmihi Wa Mā Yu`ammaru Min Mu`ammarin Wa Lā Yunqaşu Min `Umurihi 'Illā Fī Kitābin 'Inna Dhālika `Alá Allāhi Yasīrun

11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْبَحْرَانِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَآئِغٌ شَرَابُهُۥ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِن كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى ٱلْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Wa Mā Yastawī Al-Baĥrāni Hādhā `Adhbun Furātun Sā'ighun Sharābuhu Wa Hadhā Milĥun 'Ujājun Wa Min Kullin Ta'kulūna Laĥmāan Ţarīyāan Wa Tastakhrijūna Ĥilyatan Talbasūnahā Wa Tará Al-Fulka Fīhi Mawākhira Litabtaghū Min Fađlihi Wa La`allakum Tashkurūna

12. Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.

يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ وَٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ

Yūliju Al-Layla Fī An-Nahāri Wa Yūliju An-Nahāra Fī Al-Layli Wa Sakhkhara Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Kullun Yajrī Li'jalin Musammáan Dhalikumu Allāhu Rabbukum Lahu Al-Mulku Wa Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūnihi Mā Yamlikūna Min Qiţmīrin

13. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

إِن تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا۟ دُعَآءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا۟ مَا ٱسْتَجَابُوا۟ لَكُمْ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

'In Tad`ūhum Lā Yasma`ū Du`ā'akum Wa Law Sami`ū Mā Astajābū Lakum Wa Yawma Al-Qiyāmati Yakfurūna Bishirkikum Wa Lā Yunabbi'uka Mithlu Khabīrin

14. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ

Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'Antumu Al-Fuqarā'u 'Ilá Allāhi Wa Allāhu Huwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu

15. Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.

إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ

'In Yasha' Yudh/hibkum Wa Ya'ti Bikhalqin Jadīdin

16. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).

وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ

Wa Mā Dhālika `Alá Allāhi Bi`azīzin

17. Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ وَإِن تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَىٰ حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَىْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰٓ إِنَّمَا تُنذِرُ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَمَن تَزَكَّىٰ فَإِنَّمَا يَتَزَكَّىٰ لِنَفْسِهِۦ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلْمَصِيرُ

Wa Lā Taziru Wāziratun Wizra 'Ukhrá Wa 'In Tad`u Muthqalatun 'Ilá Ĥimlihā Lā Yuĥmal Minhu Shay'un Wa Law Kāna Dhā Qurbá 'Innamā Tundhiru Al-Ladhīna Yakhshawna Rabbahum Bil-Ghaybi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata Wa Man Tazakká Fa'innamā Yatazakká Linafsihi Wa 'Ilá Allāhi Al-Maşīru

18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu).

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ

Wa Mā Yastawī Al-'A`má Wa Al-Başīru

19. Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

وَلَا ٱلظُّلُمَٰتُ وَلَا ٱلنُّورُ

Wa Lā Až-Žulumātu Wa Lā An-Nūr

20. dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,

وَلَا ٱلظِّلُّ وَلَا ٱلْحَرُورُ

Wa Lā Až-Žillu Wa Lā Al-Ĥarūru

21. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَحْيَآءُ وَلَا ٱلْأَمْوَٰتُ إِنَّ ٱللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَآءُ وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِى ٱلْقُبُورِ

Wa Mā Yastawī Al-'Aĥyā'u Wa Lā Al-'Amwātu 'Inna Allāha Yusmi`u Man Yashā'u Wa Mā 'Anta Bimusmi`in Man Fī Al-Qubūri

22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar.

إِنْ أَنتَ إِلَّا نَذِيرٌ

'In 'Anta 'Illā Nadhīrun

23. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.

إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ

'Innā 'Arsalnāka Bil-Ĥaqqi Bashīrāan Wa Nadhīrāan Wa 'In Min 'Ummatin 'Illā Khalā Fīhā Nadhīrun

24. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.

وَإِن يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَبِٱلزُّبُرِ وَبِٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُنِيرِ

Wa 'In Yukadhibūka Faqad Kadhaba Al-Ladhīna Min Qablihim Jā'at/hum Rusuluhum Bil-Bayyināti Wa Biz-Zuburi Wa Bil-Kitābi Al-Munīri

25. Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.

ثُمَّ أَخَذْتُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ

Thumma 'Akhadhtu Al-Ladhīna Kafarū Fakayfa Kāna Nakīri

26. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ ثَمَرَٰتٍ مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهَا وَمِنَ ٱلْجِبَالِ جُدَدٌۢ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

'Alam Tará 'Anna Allāha 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'akhrajnā Bihi Thamarātin Mukhtalifāan 'Alwānuhā Wa Mina Al-Jibāli Judadun Bīđun Wa Ĥumrun Mukhtalifun 'Alwānuhā Wa Gharābību Sūdun

27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Wa Mina An-Nāsi Wa Ad-Dawābbi Wa Al-'An`ām Mukhtalifun 'Alwānuhu Kadhālika 'Innamā Yakhshá Allāha Min `Ibādihi Al-`Ulamā'u 'Inna Allāha `Azīzun Ghafūrun

28. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

'Inna Al-Ladhīna Yatlūna Kitāba Allāhi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata Wa 'Anfaqū Mimmā Razaqnāhum Sirrāan Wa `Alāniyatan Yarjūna Tijāratan Lan Tabūra

29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ

Liyuwaffiyahum 'Ujūrahum Wa Yazīdahum Min Fađlihi 'Innahu Ghafūrun Shakūrun

30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ هُوَ ٱلْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ إِنَّ ٱللَّهَ بِعِبَادِهِۦ لَخَبِيرٌۢ بَصِيرٌ

Wa Al-Ladhī 'Awĥaynā 'Ilayka Mina Al-Kitābi Huwa Al-Ĥaqqu Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayhi 'Inna Allāha Bi`ibādihi Lakhabīrun Başīrun

31. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ

Thumma 'Awrathnā Al-Kitāba Al-Ladhīna Aşţafaynā Min `Ibādinā Faminhum Žālimun Linafsihi Wa Minhum Muqtaşidun Wa Minhum Sābiqun Bil-Khayrāti Bi'idhni Allāhi Dhālika Huwa Al-Fađlu Al-Kabīru

32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

Jannātu `Adnin Yadkhulūnahā Yuĥallawna Fīhā Min 'Asāwira Min Dhahabin Wa Lu'ulu'uāan Wa Libāsuhum Fīhā Ĥarīrun

33. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.

وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ

Wa Qālū Al-Ĥamdu Lillāhi Al-Ladhī 'Adh/haba `Annā Al-Ĥazana 'Inna Rabbanā Laghafūrun Shakūrun

34. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.

ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ

Al-Ladhī 'Aĥallanā Dāra Al-Muqāmati Min Fađlihi Lā Yamassunā Fīhā Naşabun Wa Lā Yamassunā Fīhā Lughūbun

35. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu".

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا۟ وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا كَذَٰلِكَ نَجْزِى كُلَّ كَفُورٍ

Wa Al-Ladhīna Kafarū Lahum Nāru Jahannama Lā Yuqđá `Alayhim Fayamūtū Wa Lā Yukhaffafu `Anhum Min `Adhābihā Kadhālika Najzī Kulla Kafūrin

36. Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

Wa Hum Yaşţarikhūna Fīhā Rabbanā 'Akhrijnā Na`mal Şāliĥāan Ghayra Al-Ladhī Kunnā Na`malu 'Awalam Nu`ammirkum Mā Yatadhakkaru Fīhi Man Tadhakkara Wa Jā'akumu An-Nadhīru Fadhūqū Famā Lilžžālimīna Min Naşīr

37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

إِنَّ ٱللَّهَ عَٰلِمُ غَيْبِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

'Inna Allāha `Ālimu Ghaybi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Innahu `Alīmun Bidhāti Aş-Şudūri

38. Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ فِى ٱلْأَرْضِ فَمَن كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُۥ وَلَا يَزِيدُ ٱلْكَٰفِرِينَ كُفْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا وَلَا يَزِيدُ ٱلْكَٰفِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا

Huwa Al-Ladhī Ja`alakum Khalā'ifa Fī Al-'Arđi Faman Kafara Fa`alayhi Kufruhu Wa Lā Yazīdu Al-Kāfirīna Kufruhum `Inda Rabbihim 'Illā Maqtāan Wa Lā Yazīdu Al-Kāfirīna Kufruhum 'Illā Khasārāan

39. Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.

قُلْ أَرَءَيْتُمْ شُرَكَآءَكُمُ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَرُونِى مَاذَا خَلَقُوا۟ مِنَ ٱلْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَمْ ءَاتَيْنَٰهُمْ كِتَٰبًا فَهُمْ عَلَىٰ بَيِّنَتٍ مِّنْهُ بَلْ إِن يَعِدُ ٱلظَّٰلِمُونَ بَعْضُهُم بَعْضًا إِلَّا غُرُورًا

Qul 'Ara'aytum Shurakā'akumu Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūni Allāhi 'Arūnī Mādhā Khalaqū Mina Al-'Arđi 'Am Lahum Shirkun Fī As-Samāwāti 'Am 'Ātaynāhum Kitābāan Fahum `Alá Bayyinatin Minhu Bal 'In Ya`idu Až-Žālimūna Ba`đuhum Ba`đāan 'Illā Ghurūrāan

40. Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka".

إِنَّ ٱللَّهَ يُمْسِكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ أَن تَزُولَا وَلَئِن زَالَتَآ إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِهِۦٓ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

'Inna Allāha Yumsiku As-Samāwāti Wa Al-'Arđa 'An Tazūlā Wa La'in Zālatā 'In 'Amsakahumā Min 'Aĥadin Min Ba`dihi 'Innahu Kāna Ĥalīmāan Ghafūrāan

41. Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

وَأَقْسَمُوا۟ بِٱللَّهِ جَهْدَ أَيْمَٰنِهِمْ لَئِن جَآءَهُمْ نَذِيرٌ لَّيَكُونُنَّ أَهْدَىٰ مِنْ إِحْدَى ٱلْأُمَمِ فَلَمَّا جَآءَهُمْ نَذِيرٌ مَّا زَادَهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Wa 'Aqsamū Billāhi Jahda 'Aymānihim La'in Jā'ahum Nadhīrun Layakūnunna 'Ahdá Min 'Iĥdá Al-'Umami Falammā Jā'ahum Nadhīrun Mā Zādahum 'Illā Nufūrāan

42. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran),

ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا

Astikbārāan Fī Al-'Arđi Wa Makra As-Sayyi'i Wa Lā Yaĥīqu Al-Makru As-Sayyi'u 'Illā Bi'ahlihi Fahal Yanžurūna 'Illā Sunnata Al-'Awwalīna Falan Tajida Lisunnati Allāhi Tabdīlāan Wa Lan Tajida Lisunnati Allāhi Taĥwīlāan

43. karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.

أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَكَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعْجِزَهُۥ مِن شَىْءٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ إِنَّهُۥ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا

'Awalam Yasīrū Fī Al-'Arđi Fayanžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Ladhīna Min Qablihim Wa Kānū 'Ashadda Minhum Qūwatan Wa Mā Kāna Allāhu Liyu`jizahu Min Shay'in Fī As-Samāwāti Wa Lā Fī Al-'Arđi 'Innahu Kāna `Alīmāan Qadīrāan

44. Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

وَلَوْ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُوا۟ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَآبَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرًۢا

Wa Law Yu'uākhidhu Allāhu An-Nāsa Bimā Kasabū Mā Taraka `Alá Žahrihā Min Dābbatin Wa Lakin Yu'uakhkhiruhum 'Ilá 'Ajalin Musammáan Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Fa'inna Allāha Kāna Bi`ibādihi Başīrāan

45. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.





Demikian Teks Bacaan Surah Fatir  Arab dan Arti Terjemahannya semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan ladang ibadah serta pahala kita semua. Amin
loading...

Subscribe to receive free email updates: