Demi Perangi FPI di Medsos, Elemen Ormas Ini Sampai Siapkan “Pasukan Khusus”


Aksi protes terus dituai oleh ormas Front Pembela Islam (FPI). Baik di dunia maya maupun nyata, banyak pihak yang ingin memprotes keberadaan ormas Islam yang dipimpin Rizieq Shihab tersebut.

Bahkan seperti dilansir dari Tribunnews, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memaparkan sudah menyiapkan pasukan khusus demi untuk “berperang” melawan FPI. Namun tentara yang disiapkan  tersebut, justru untuk melawan ormas Islam di media sosial yang saat ini situasinya  sedang memanas.

“Soal mainan mereka di medsos, kita lawan itu dengan Ansor Cyber Army,” ujar Yaqut di Jakarta, Selasa (24/01/2017).

Anggota DPR dari Fraksi PKB itu tidak ingin menutup akun-akun media sosial milik FPI.

Hal yang akan dilakukan Ansor Cyber Army adalah menyerang pernyataan-pernyataan FPI yang merusak dan memecah belah persatuan bangsa.

“Menutup akun itu kewenangan Kemenkominfo, kalau meresahkan kita lawan,” ungkap Yaqut.

Yaqut menambahkan pihaknya sudah menyiapkan anggota di masing-masing daerah untuk mengawasi setiap pergerakan dunia maya oleh FPI. “Hari ini sedang menyusun step nya, workshop perang kita di ranah maya, kita sudah siap tempur,” kata Yaqut.

Sementara itu Komandan Nasional Banser Alfa Insaeni berharap pemerintah tidak kalah dengan FPI.

Dalam hal ini, Alfa mendukung jika memang diperlukan ada pembubaran terhadap ormas Islam tersebut.

“Keberadaan FPI dan ormas-ormas, ujaran kebencian. Banser mendesak negara jangan kalah, segera ambil tindakan hukum mencegah konflik horisontal,” ujar Alfa.

Hal yang sama juga terjadi di Kalimantan, dimana GP Ansor menolak rencana kedatangan ormas Front Pembela Islam (FPI) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka menilai keberadaan FPI tidak begitu diperlukan di kota tersebut.

Mereka juga mempertanyakan manfaat keberadaan FPI yang rencananya akan membuka cabang di Balikpapan.

Selain GP Ansor, sebanyak 38 ormas di Balikpapan secara tegas menolak kehadiran FPI. Mereka khawatir FPI merusak hubungan antar umat beragama yang sudah kondusif.

Sementara,  seperti dieberitakan Kompas, Pendeta Gereja Iman Sejati Kaum Imanuel Minahasa, Max Evert Ibrahim Tangkudung melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri.

Dalam video yang beredar di sosial media, Rizieq diduga menyebarkan kebencian. Awalnya, Max hendak melaporkan Rizieq di Mapolda Metro Jaya. Tapi, pihak Polda menyarankan agar Laporan Polisi dibuat di Bareskrim Polri. [srtkbr]
loading...

Subscribe to receive free email updates: